Diposting pada tanggal 28 November 2025
Program Keahlian Teknik Elektronika berkomitmen mencetak tenaga ahli yang kompeten, disiplin, dan siap kerja. Dengan kurikulum berbasis industri yang mencakup Elektronika Industri, Audio Video, dan Mekatronika, lulusan kami dibekali hard skill mumpuni dan soft skill adaptif untuk menjawab tantangan dunia kerja global.
Namun, komitmen kami tidak berhenti pada slogan semata. Di balik visi tersebut, terdapat ekosistem pembelajaran yang dirancang secara sistematis untuk mengubah siswa pemula menjadi teknisi profesional. Berikut adalah pilar utama yang menjadikan Program Keahlian Teknik Elektronika pilihan terbaik untuk masa depan:
Dunia elektronika telah berevolusi. Pembelajaran kami tidak lagi terpaku pada teknologi analog lawas, melainkan bertransformasi menuju teknologi digital dan otomatisasi.
Elektronika Industri: Siswa diajarkan menguasai Programmable Logic Controller (PLC) dan sistem pneumatik yang menjadi otak dari pabrik-pabrik manufaktur modern. Mereka dilatih untuk memastikan mesin produksi berjalan otomatis dan efisien.
Teknik Audio Video: Kami mencetak teknisi yang peka terhadap presisi sinyal, mulai dari instalasi sound system profesional, perawatan perangkat visual, hingga dasar-dasar broadcasting dan CCTV.
Mekatronika & Robotika: Ini adalah primadona era ini. Siswa belajar menggabungkan mekanik, elektronika, dan coding (pemrograman) mikrokontroler seperti Arduino. Di sinilah inovasi lahir—mulai dari robot pengantar barang hingga sistem Smart Home berbasis Internet of Things (IoT).
Kami menyadari bahwa kecerdasan teknis saja tidak cukup. Dunia kerja membutuhkan karakter. Oleh karena itu, kami menerapkan budaya kerja industri (Budaya 5R: Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) di setiap sesi bengkel/laboratorium.
Siswa dilatih untuk bekerja dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat, mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta disiplin waktu. Hal ini membentuk mentalitas "siap kerja", sehingga masa transisi dari sekolah ke pabrik atau perusahaan terasa mulus tanpa kejutan budaya (culture shock).
Teori di kelas hanyalah permulaan. Di Teknik Elektronika, siswa ditantang dengan metode Project-Based Learning (PjBL). Mereka tidak hanya menghafal fungsi komponen, tetapi diminta untuk menciptakan solusi.
Contohnya, siswa tidak hanya belajar apa itu sensor cahaya, tetapi diminta membuat sistem lampu jalan otomatis hemat energi. Pendekatan ini mengasah kemampuan problem solving dan critical thinking—dua soft skill yang paling dicari oleh HRD perusahaan multinasional saat ini.
Lulusan Teknik Elektronika memiliki fleksibilitas karier yang luar biasa luas. Mereka tidak terbatas hanya menjadi teknisi perbaikan, tetapi bisa merambah ke berbagai sektor strategis:
Sektor Manufaktur: Sebagai teknisi maintenance dan operator otomatisasi.
Sektor Telekomunikasi: Teknisi jaringan dan instalasi infrastruktur data.
Wirausaha Kreatif (Technopreneur): Membuka jasa servis elektronik, instalasi rumah pintar, pembuatan running text LED, hingga konsultan keamanan (CCTV).
Pendidikan Lanjutan: Bekal ilmu sains terapan yang kuat memudahkan lulusan untuk melanjutkan kuliah di jurusan Teknik Elektro, Mekatronika, atau Informatika.
Di Program Keahlian Teknik Elektronika, kami percaya bahwa presisi adalah kunci kualitas, dan kompetensi adalah kunci kesuksesan. Kami mengundang putra-putri terbaik bangsa untuk bergabung, mengasah logika, menajamkan keterampilan, dan bersiap menjadi pengendali teknologi masa depan.
Mari bergabung dan jadilah teknisi yang presisi, inovatif, dan mendunia!
Versi cetak
Purwakarta, 2025 — SMKN 1 Purwakarta kembali menorehkan prestasi membanggakan. Dalam ajang PADI Award 2025 yang diselenggarakan oleh Bapperida Purwakarta, tim inovasi sekol...
[PURWAKARTA] – Matahari pagi baru saja menyapa, namun lapangan utama SMK Negeri 1 Purwakarta sudah berdenyut dengan energi. Bukan dengan buku dan pulpen, hari di sini dim...
Pernahkah kamu dimarahi orang tua karena membongkar remote TV dan lupa cara pasangnya kembali? Atau mungkin kamu tipe orang yang lebih suka melihat isi dalam sebuah mainan mobil-mo...
Layanan online manakah menurut anda yang perlu kami kembangkan ke depan?