[PURWAKARTA] – Bekerja di luar negeri bukan hanya soal kompetensi teknis (hard skill), tetapi juga tentang kesiapan mental dan ketahanan fisik. Memahami hal tersebut, SMK Negeri 1 Purwakarta kembali menggelar kegiatan Kewiraan dan Pembinaan Fisik Mental Disiplin (FMD) bagi para siswa kandidat program kebekerjaan ke luar negeri.

Kegiatan yang berlangsung selama ini bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang tangguh, berdisiplin tinggi, serta memiliki wawasan kebangsaan yang kuat sebelum mereka diberangkatkan ke negara tujuan seperti [Sebutkan Negara, misal: Jepang/Jerman/Korea].

Transformasi Mentalitas Siswa

Program kewiraan ini bukan sekadar latihan baris-berbaris. Lebih dari itu, ini adalah kawah candradimuka untuk mengubah mentalitas "siswa sekolah" menjadi "profesional industri".

Dalam sesi pelatihan, para peserta digembleng dengan berbagai materi kedisiplinan. Mulai dari ketepatan waktu, sikap hormat, kerja sama tim (teamwork), hingga ketahanan fisik. Hal ini sangat krusial mengingat budaya kerja di luar negeri—khususnya di negara maju—menuntut etos kerja yang jauh lebih tinggi dan disiplin yang sangat ketat dibandingkan di dalam negeri.

"Industri global tidak hanya mencari orang pintar, tapi mencari orang yang tangguh dan bisa dipercaya. Kegiatan kewiraan ini adalah jembatan untuk menyamakan frekuensi budaya kerja siswa dengan standar internasional," ujar [Sebutkan Nama Penanggung Jawab/Kepala Sekolah], Kepala SMKN 1 Purwakarta.

Menanamkan Cinta Tanah Air di Negeri Orang

Selain fisik, aspek "Kewiraan" menekankan pada rasa cinta tanah air. Meskipun nantinya para siswa akan bekerja di negeri orang, mereka diharapkan tetap membawa identitas sebagai bangsa Indonesia yang santun, pekerja keras, dan berintegritas. Mereka adalah duta bangsa di mata dunia industri global.

Selama kegiatan, instruktur [Bisa disebutkan jika ada pelatih dari TNI/Polri] memberikan penekanan bahwa kedisiplinan adalah bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri dan nama baik sekolah serta negara.

Siap Hadapi Tantangan Global

Antusiasme terlihat jelas dari wajah para peserta. Meski peluh membasahi seragam dan suara lantang instruktur menggema, semangat mereka tidak surut. Kegiatan ini dirancang untuk mensimulasikan tekanan kerja yang mungkin mereka hadapi nanti, sehingga ketika mereka benar-benar bekerja, mereka tidak akan mengalami gegar budaya (culture shock) yang berlebihan.

Dengan bekal kompetensi teknis yang didapat di kelas dan mental baja yang ditempa melalui kegiatan kewiraan ini, lulusan SMK Negeri 1 Purwakarta diharapkan mampu bersaing, bertahan, dan sukses meniti karier di pasar kerja internasional.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen SMK Negeri 1 Purwakarta sebagai sekolah vokasi unggulan yang tidak hanya meluluskan siswa, tetapi mengantarkan mereka menuju gerbang kesuksesan masa depan.

---

Tips Tambahan untuk Publikasi:

• Foto: Sertakan foto kegiatan yang dramatis dan humanis. Contoh:

  • Foto barisan siswa yang rapi sedang hormat atau PBB.

  • Foto close-up ekspresi semangat siswa saat latihan fisik.

  • Foto momen kebersamaan/makan bersama (menggambarkan korsa/kebersamaan).

• Kutipan Siswa: Jika memungkinkan, tambahkan satu paragraf kutipan (testimoni) dari salah satu peserta. Contoh: "Awalnya berat, tapi saya sadar di Jepang nanti disiplinnya lebih keras. Ini bekal berharga buat saya," ujar [Nama Siswa], salah satu peserta.

• Detail Spesifik: Jangan lupa isi bagian dalam kurung [...] dengan data yang real sesuai kondisi di lapangan saat ini.